Indonesia berencana tambah Hutang Rp. 775 Triliun Rupiah tahun 2025 |
Beritarayaonline.com - Pemerintah akan berencana untuk menambah utang sebanyak Rp 775 Triliun Rupiah pada tahun 2025 mendatang. Utang tersebut akan diperoleh dari berbagai sumber seperti penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. "Pembiayaan anggaran sebesar Rp 616,8 triliun diperoleh dari utang sebesar Rp 775 triliun dan investasi negatif sebesar Rp 105,4 triliun," ujar Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Riko Amir, saat berdiskusi dengan media di Anyer, Serang, Banten, pada Jumat, 27 September 2024.
Riko menjelaskan bahwa utang sebesar Rp 775 triliun akan bersumber dari penerbitan SBN netto sebesar Rp 642,5 triliun. Penarikan pinjaman akan mencapai Rp 133 triliun. "Pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri," ujar sumber tersebut. Berdasarkan Undang-Undang APBN 2025, pinjaman dalam negeri mencapai Rp 5,1 triliun.
Target pinjaman dari luar negeri pada tahun 2025 diharapkan mencapai Rp 128 triliun. Secara keseluruhan, anggaran belanja APBN tahun 2025 direncanakan sebesar Rp 3.621 triliun dengan pendapatan mencapai Rp 3.005 triliun. Defisit anggaran tahun 2025 akan sebesar 2,53% dari PDB atau Rp 616 triliun.
Prabowo berencana melakukan refinancing untuk membayar utang Rp 800 triliun yang jatuh tempo tahun depan.
Utang pemerintah menurun hingga akhir Agustus 2024. Dekatnya masa penyelesaian jabatan Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober 2024, utang Pemerintah saat ini mencapai Rp 8.461,93 triliun. Total utang tersebut mengalami penurunan sebesar Rp 40,76 triliun dari jumlah pada akhir Juli 2024 yang mencapai Rp 8.502,69 triliun. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) turun menjadi 38,49%, dibandingkan dengan bulan sebelumnya 38,68%.