Bima, BeritaRayaOnline,- Untuk lebih memastikan pasokan bawang merah aman dan tidak
diperlukan impor, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan
kunjungan kerja ke Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengikuti
panen raya bawang merah
Di Desa Jia, Kecamatan Sape,
Kabupaten Bima, Mentan Amran mendapati harga bawang merah hanya sekitar Rp
8.000 per kilogram (kg) di tingkat petani
"Harga bawang dari sini
hanya Rp 8.000 per kg. Benih akan kami beri gratis 100 hektar. Kami ada
refokusing anggaran untuk bawang merah 1.000 hektar," ujarnya, Jumat
(19/6/2015).
Lahan yang siap dipanen di
wilayah ini seluas 105 hektar dengan produktivitas mencapai 14 ton per hektar.
Sementara komoditas yang dipanen hari ini adalah bawang varietas supercross.
Panen bawang merah yang ada di
Bima menghasilkan sebanyak 40 ribu ton. Sedangkan panen di Brebes menghasilkan
produksi bawang merah sebesar 50 ribu ton, sehingga total produksi dua sentra
produksi tersebut mencapai sebesar 90 ribu ton.
"Artinya Brebes dan Bima
sudah memenuhi kebutuhan (bawang merah) nasional bulan ini sudah cukup. Itu
belum termasuk Banyuwangi, Enrekang, Janeponto, Minahasa, Probolinggo. Dua
sentra ini saja sudah cukup," ujar Mentan Amran.
Mentan Amran menjelaskan,
produksi hasil panen di Bima akan langsung dibeli oleh Perusahaan Umum Badan
Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk segera disebarkan ke daerah-daerah yang
menunjukkan harga bawang merah tinggi seperti Jakarta, Jawa Timur, Lampung, dan
Sulawesi Selatan.
"Ini langsung kami beli,
harganya dari petani hanya Rp 6.000 per kilogram. Kemudian kami beli ini semua
dengan harga Rp 8.000 per kilogram untuk dikirim ke Jakarta, Sulawesi Selatan,
Lampung dan Jawa Timur. Saya yakin dengan tambahan gelontoran bawang merah dari
Bima ini harga bisa stabil," ujar Mentan Amran.
Amran mengakui, sebelumnya
Indonesia masih melakukan impor untuk 7 komoditas yaitu beras, jagung, kedelai,
gula, cabai merah, bawang merah, dan gula.
"Panen di sini
kualitasnya bagus. Kita tanam 2.000 hektar saja selesai ini masalah bawang merah,
tidak impar-impor saja," ujar Mentan.
Mentan Amran mengakui, rantai
pasok bawang merah yang sebelumnya mencapai tujuh rantai, akan dipangkas jadi
tiga atau empat dengan mensinergikan Kementan, Bulog dan Kementerian
Perdagangan.
"Dari petani harganya Rp
6.000-Rp 7.000 per kilogram, seenaknya saja dijual di Jakarta Rp 30 ribu-Rp 40
ribu per kilogram. Ini yang harus kita pangkas rantai pasoknya," tegas
Mentan Amran.
Dalam
kunker ini, Mentan Amran
turun ke sawah didampingi Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono Kamino,
Direktur
Pengadaan Bulog Wahyu Suparyono, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi
Bima Mokhlis, Bupati Bima Syafrudin HM Nur, Kepala Bakorluh Provinsi NTB
Husnanidianty Nurdin, Kepala Badan Ketahanan PanganProvinsi NTB Hartinah
Bada dan Kepala Bulog Divre NTB Muhammad Sugit Tedjo Mulyono.(press release humas kementerian pertanian/lasman simanjuntak)
Foto : Humas Kementerian Pertanian
Foto : Humas Kementerian Pertanian